Desa Jatiluwih Bali, Desa Terindah di Dunia 2024.
8 Januari 2025
Di tengah hamparan sawah hijau yang tak berujung, Desa Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, kembali menjadi pusat perhatian dunia. Pada tahun 2024, desa ini dianugerahi gelar Best Tourism Village oleh Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO). Penghargaan ini menjadi bukti nyata bahwa harmoni antara tradisi, alam, dan keberlanjutan dapat menciptakan keajaiban yang menginspirasi dunia.
Terletak di lereng Gunung Batukaru, Jatiluwih dikenal dengan lanskap persawahannya yang memukau. Sistem subak, warisan budaya agraris khas Bali yang telah diakui UNESCO, menjadi denyut nadi kehidupan di sini. Lebih dari sekadar metode pengairan, subak adalah filosofi hidup yang menjunjung tinggi kebersamaan dan keseimbangan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Namun, gelar Best Tourism Village bukan hanya tentang pemandangan. Lebih dari itu, Jatiluwih membuktikan bahwa desa wisata bisa menjadi contoh bagaimana pariwisata dapat berjalan berdampingan dengan keberlanjutan. Desa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga pengalaman budaya yang mendalam. Para wisatawan dapat berjalan kaki melintasi pematang sawah, mencicipi kuliner lokal, hingga berpartisipasi dalam kegiatan tradisional seperti menanam padi dan belajar tari Bali.
Apa yang membuat Jatiluwih istimewa adalah dedikasi masyarakatnya dalam menjaga kearifan lokal di tengah arus modernisasi. Dengan memanfaatkan pariwisata sebagai alat untuk melestarikan tradisi, mereka berhasil membangun desa yang berkembang tanpa kehilangan identitasnya. Pengelolaan wisata berbasis komunitas (community-based tourism) menjadi pilar utama keberhasilan Jatiluwih, memastikan setiap orang mendapatkan manfaat dari sektor ini.
Gelar ini bukan hanya kebanggaan bagi Jatiluwih, tetapi juga sebuah inspirasi bagi dunia. Di tengah perubahan iklim dan urbanisasi yang terus mengancam, Jatiluwih adalah bukti bahwa desa-desa kecil dengan sumber daya lokal yang terbatas dapat menjadi contoh global.
Keberhasilan Jatiluwih adalah ajakan bagi kita semua untuk memandang desa bukan sebagai tempat yang terpinggirkan, melainkan sebagai pusat pembelajaran. Dalam keheningan sawahnya yang luas, Jatiluwih mengajarkan dunia tentang pentingnya menghormati alam dan menjalani hidup yang selaras dengan tradisi.
Mengunjungi desa Jatiluwih bersama keluarga dan melihat keajaibannya secara langsung akan menjadi pengalaman berharga setidaknya sekali seumur hidup. Untuk itu merencanakan perjalanan Anda lebih awal dan memesan tiket kapal secara online, liburan Anda akan dipenuhi keindahan yang memukau. Saat melintasi Selat Bali dengan KMP Prathita IV, Anda akan takjub menyaksikan panorama laut yang memikat hati. KMP Prathita IV beroperasi 8 kali sehari melintasi penyeberangan Pelabuhan Ketapak - Gilimanuk sehingga Anda hanya perlu menyesuaikan keberangkatan.
Kapal milik PT ASDP Indonesia Ferry Persero ini memiliki fasilitas ekstra seperti kursi reclining seat, TV, ruangan full AC, ruangan tatami hingga kantin yang lengkap. Menikmati secangkir kopi hangat di kantin kapal, sambil menikmati pemandangan kapal-kapal yang lalu lalang akan menginspirasi Anda untuk menceritakan kisah dalam kanvas digital.
Jatiluwih tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga sebuah pengingat bahwa harmoni adalah kekuatan sejati. Gelar Best Tourism Village 2024 adalah bukti bahwa ketika manusia bekerja bersama alam, keindahan yang sejati akan selalu lahir.