Mandalika, Representasi Indonesia Kepada Dunia
15 Januari 2025
Mandalika, sudah sejak lama dikenal memiliki keindahan yang luar biasa. Wilayahnya yang mencapai 1.035,67 Ha menghadap langsung ke Samudera Hindia memberikan gambaran kepada khalayak mengenai potensi wisata Nusa Tenggara Barat (NTB) yang luas dan siap untuk diperkenalkan ke dunia.
Nama Mandalika merujuk pada kisah legenda Putri dari kerajaan Sekar Kuning yang cantik namun lenyap ditelan ombak. Putri Mandalika mengorbankan dirinya demi rakyat, karena tak mau belasan pangeran yang ingin mempersunting dirinya nekat berperang satu sama lain dan membuat kekacauan. Untuk mengingat jasa dan kebaikan putri Mandalika, warga lokal selalu mengadakan upacara Bau Nyale setiap tahunnya, yakni kegiatan mencari cacing laut yang dipercaya sebagai wujud dari sang Putri itu sendiri.
Mandalika awalnya hanya kawasan pariwisata lokal dengan pantai-pantai indah, seperti Pantai Kuta dan Tanjung Aan. Namun, pemerintah Indonesia melihat potensi besar Mandalika untuk berkembang menjadi destinasi pariwisata internasional. Presiden Joko Widodo mencanangkan Mandalika sebagai salah satu dari 10 destinasi pariwisata prioritas, dengan harapan bisa menyamai daya tarik Bali pada tahun 2017 kemarin.
Proyek besar dalam rencana ini adalah membangun Sirkuit bertaraf internasional, dengan tujuan menjadikannya tuan rumah balap motor dunia, khususnya MotoGP dan World Superbike (WSBK). Meski sempat diragukan banyak pihak terutama karena tantangan infrastruktur, biaya hingga pandemi covid-19, keraguan itu ditepis pemerintah dengan pembangunan sirkuit yang terus bergulir.
Sirkuit Mandalika dirancang oleh arsitek asal Jerman, Hermann Tilke. Herman bertanggung jawab pada sirkuit MotorLand Aragon di Spanyol dan sirkuit Sepang di Malaysia. Sirkuit itu dirancang dengan panjang 4,31 km dan 17 tikungan dengan panjang 507 meter pada jalur utama nya.
Setelah pembangunan rampung, Sirkuit Mandalika resmi dibuka dan langsung menggelar ajang World Superbike sebagai uji coba untuk MotoGP pada akhir 2021. Lalu Indonesia kembali menjadi tuan rumah MotoGP pada Maret 2022 setelah absen selama 25 tahun. Gelaran ini tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga momen emosional bagi para pecinta otomotif di Indonesia. Banyak yang tidak pernah membayangkan bahwa Indonesia bisa kembali menjadi bagian dari kalender MotoGP, dan Sirkuit Mandalika menjadi simbol keberhasilan tersebut.
Tak hanya membanggakan Indonesia di mata dunia, keberadaan Sirkuit Mandalika memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal. Banyak peluang kerja baru tercipta, terutama di sektor perhotelan, transportasi, dan layanan lainnya. Sirkuit Mandalika juga mendorong investasi dalam infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, bandara dan lainnya sehingga mengeskalasi tujuan pemerintah sebagai destinasi wisata dunia.
Sirkuit Mandalika merupakan bukti kesungguhan pemerintah Indonesia untuk memajukan sektor pariwisata, keberhasilan itu menginspirasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk terus meningkatkan jasa dan layanan penyeberangan di seluruh tanah air termasuk di Mandalika, Lombok. Kini tak hanya lintasan Padang Bai-Lembar yang melayani pengguna jasa untuk menyebrang menuju Lombok terutama ke Mandalika. Lintasan Jangkar - Lembar, dimana pengguna jasa bisa menuju Lombok dari Pelabuhan Jangkar di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur Jadwal penyebrangan dari Pelabuhan Jangkar ke Lembar ada setiap hari sebanyak dua kali. Kapal Jatra II dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) akan melakukan perjalanan dengan waktu tempuh selama 7-8 jam.
Pengguna jasa yang menggunakan jasa penyebrangan kini dimudahkan dengan pemesanan tiket kapal ferry secara online pada website trip ferizy.com. Pemesanan disarankan dilakukan secara jauh-jauh hari untuk mendapatkan reservasi penyebrangan di jadwal yang diinginkan. Semoga perjalanan Anda semakin nyaman, aman dan berkesan bersama PT Indonesia Ferry (Persero).